GADIS CILIK PENGAGUM LANGIT
Judul
film: Iqro: Petualangan Meraih Bintang
Sutradara:
Iqbal Alfajri
Pemeran:
Aisha Nurra Datau
Mike Lucock
Neno Warisman
Cok Simbara
Raihan Khan
Adhitya Putri
Produksi: Salman Film Academy
Durasi: 97 menit
Film yang mengisahkan tentang Aqila sang gadis cilik yang mengagumi
dunia astronomi ini, berhasil menarik masyarakat baik dari kalangan anak –
anak, remaja, sampai dewasa. Tak sedikit sekolah yang mengajak murid – murid
nya untuk menonton bersama film yang dirilis tanggal 26 Januari 2017 ini. Ditemani
oleh Cok Simbara sebagai Opa dan Raihan Khan sebagai Fauzi, Aisha Nurra Datau
yang berperan sebagai Aqila merupakan tokoh utamanya.
Dikisahkan Aqila, yang mendapat tugas dari gurunya untuk meneliti
objek di alam semesta. Aqila lantas memanfaatkan momen berharga ini untuk
meneliti Pluto di Obsevatorium Bosscha yang kebetulan Opanya bekerja disana.
Namun, Opanya tidak mengizinkan sebelum Aqila pandai mengaji. Demi mencapai
tujuannya untuk meneropong Pluto, Aqila belajar mengaji bersama Kak Raudha. Di
sela – sela pembelajarannya selalu ada Fauzi yang jahil terhadap Aqila sehingga
Aqila kesal dibuatnya. Suatu hari, tepatnya 200 meter dari Bosscha akan
dibangun hotel dengan pencahayaan yang sangat terang. Sehingga dapat menghalau
aktifitas di Bosscha karena gangguan cahaya lampu hotel tersebut. Tak lama,
Bosscha pun ditutup oleh pemerintah. Mendengar hal tersebut, Aqila yang sudah
pandai mengaji langsung murung. Semangatnya untuk meneropong Pluto di Bosscha
pun lenyap. Aqila, Opa, dan Omanya segera berdoa agar lekas diberikan yang
terbaik oleh Allah swt.. Benar, memang. Tak lama kemudian Bosscha kembali resmi
dibuka atas izin pemerintah dan pembangunan hotel dihentikan. Akhirnya pada
suatu malam, warga sekitaran Bosscha pun sepakat untuk memadamkan lampunya
selama beberapa jam agar memaksimalkan kemampuan penglihatan teropongnya ke
langit malam. Dan pada malam itu, Aqila dapat melihat dengan jelas Pluto
melalui teropong di Observatorium Bosscha.
Konflik mengenai penutupan Observatorium Bosscha dirasa mustahil.
Sebab Bosscha merupakan salah satu pusat penelitian benda langit di Indonesia.
Kurang masuk akal bila Bosscha ditutup hanya untuk pembangunan hotel, kecuali
dibangun di tempat lain observatorium yang menyamai Bosscha. Tak hanya itu,
Aqila dalam adegan panggilan video dengan temannya juga terasa kurang menjiwai.
Ekspresi Aqilah yang datar, yang seharusnya terlihat murung. Sehingga terlihat
temannya lah yang mendominasi adegan tersebut. Saya juga merasa bahwa cerita
keseluruhan dari film Iqro, bukanlah sepenuhnya tentang pentingnya belajar Al –
Qur’an. Tetapi film ini terlalu memfokuskan masalah penutupan Bosscha bukannya
malah memperlihatkan nilai penting belajar Al – Qur’an. Tetapi dibalik semua
itu, saya merasa bahwa adegan terakhir film Iqro dimana Aqila akan segera
melihat Pluto melalui teropongnya, adalah adegan favorit saya. Karena adegan
tersebut dapat memperlihatkan bagaimana keindahan Bosscha bila dilihat pada
malam hari. Adegan yang merupakan adegan penutup film Iqro ini, mampu membuat
saya lupa sejenak dengan kekurangan film ini karena saya sudah terlanjur
terpaku menyaksikan adegan tersebut.
Dilihat dari keseluruhan, karakter Aqila merupakan gadis yang manis
dan Aisha Nurra Datau cukup cocok dalam memerankan Aqila. Neno Warisman juga
dengan sempurnanya menjiwai karakter Oma dalam film ini.
Dengan mengesampingkan beberapa kekurangan, film ini cukup layak
ditonton terutama bagi kalangan remaja dan anak – anak. Penggunaan bahasa yang
mudah dimengerti oleh anak – anak juga mendukung bahwa film ini cocok untuk
ditonton di berbagai kalangan. Nilai yang dapat saya ambil dalam film ini
adalah bahwa dengan belajar Al – Qur’an, kita dapat dengan mudah menggapai yang
kita inginkan terutama cinta dari Allah. Dan jangan lupa untuk terus mengingat
Allah dan membaca Al – Qur’an terutama dikala kita sedih, seperti apa yang
dilakukan Fauzi.